Sabtu, 03 Maret 2012

Pemandangan Demonstrasi di kalangan Mahasiswa

Assalamu’alaikum Warahmatullah (Peace be upon you)
Salam damai dan sejahtera untuk sahabatku                                                
Sungguh memrihatinkan sahabat-sahabatku dengan semua kejadian baru-baru ini di Universitas-universitas di Indonesia.Sebuah media yang seharusnya mendidik generasi bangsa menjadi manusia berguana akan tetapi media itu tak berlaku di negara ini.Mahasiswa menjadi sesuatu yang liar dan bukannya terdidik. Tanpa pemikiran panjang dan penuh emosi yang diwujudkan mahasiswa dalam bentuk DEMONTRASI. Demonstrasi yang terjadi, sebagian besar dikarenakan masalah anggaran manejemen pendidikan yang diisukan diselewengkan atau kata lain di KORUPSI, tidak hanya satu universitas yang baru dan mulai menujukkan kesuksesan dalam manajemennya saja tapi hal ini juga tersebar di universitas yang sudah masyhur lain. Saya mengakui bahwa mahasiswa zaman sekarang lebih cerdas dari era-era sebelumnya, mereka bisa melakukan apa saja untuk membela kebenaran dan keadilan, di negara yang penuh “kebobrokan” ini. Namun aksi mereka tak menunjukan berkurangnya kekacauan-kekacauan yang ada, merusak fasilitas yang merugikan negara dan membengkakkan dana untuk perbaikan , dan hal ini malah memperburuk suasana yang akhirnya tak kunjung usai. 
DEMONSTRASI kata yang paling anti kudengarkan, demonstrasi adalah cara orang menyalurkan aspirasi jikalau secara mediasi  mereka gagal menemukan pemecahannya. Tapi apakah mereka berpikir dengan demonstrasi tanpa dasar dan pengetahuan, mereka malah “menggali lubang sumur akan tetapi malah mereka yang terperosok ke lubang sumur itu”. Di butuhkan kejernihan berpikir untuk aktivis lugu seperti kita melawan petinggi-petinggi yang merasa suci karena mengahancurkan masa depan generasinya demi menggemukkan dompetnya. Tidak salah apa yang di lakukan kita itu, akan tetapi ingatlah bahwa tujuan dari kita adalah belajar, belajar untuk memperbaiki apa yang dihancurkan petua-petua kita. 
Janganlah mahasiswa pintar bicara saja tanpa menggunakan otak dalam berpikir, mengerjakan apa yang dikatakan dan melakukan apa yang telah telah di dipelajari karena pintar bicara saja tanpa menggunakn otak untuk berpikir , kita malah akan menciptakan klon seperti petua-petua bobrok kita. Dan taukah kalian secara tidak sadar kita telah melestarikan budaya korusi, kolusi, dan nepotisme. Siapkah kalian  merubah sikap dan pola hidup bermasyarakat  berdasarkan apa yang telah anda pelajari??
Wassalamu’alaikum wr.wb (Peace be Upon you)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates